Tiba-tiba sudah di penghujung tahun. Selain sibuk menyiapkan resolusi tahun baru, momen sekarang biasanya orang gunakan untuk merancang liburan. Ya, kini saatnya melepas lelah dan penat setelah setahun bekerja keras, banting tulang untuk mencari penghidupan. Aroma liburan tengah merebak di mana-mana, berpendar melingkupi para pekerja untuk memanjakan keluarga tercinta.     


Meminjam konsep Zen yang dianut oleh orang-orang Jepang, liburan itu akan sangat bermakna dan berguna setelah kita mengerahkan energi untuk bekerja keras. Kalau setahun belakangan, pekerjaan kita hanya rebahan saja, maka liburan justru enggak ada artinya.


Manfaat penting liburan

Orang perlu meluangkan waktu untuk berlibur karena punya banyak manfaat penting yang tak bisa disepelekan. Pertama, liburan memberi kita jeda dari aktivitas mencari nafkah sehingga otak akan beristirahat sejenak. Tingkat stres bisa menurun berkat liburan menyenangkan walaupun singkat, misalnya. Karena kadar stres perlahan mereda, maka mood kita pun meningkat semakin baik sehingga vialitas tumbuh untuk menyambut tahun baru dan tantangan baru.


Liburan ke mana pun, hemat dan praktis bersama BRImo | freepik/ourteam

Manfaat liburan lainnya adalah meningkatkan mindfulness. Saat berlibur, kita merasa gembira sebab waktu seolah melambat sejenak sehingga kita bisa lebih mengapresiasi keadaan, menghikmati momentum, dan menghargai berbagai karunia Tuhan yang mungkin selama ini kita lewatkan akibat beratnya beban pekerjaan. Liburan membuat kita kembali berpijak pada kekinian, memaklumi keterbatasan dan kebutuhan interaksi lebih dalam dengan orang lain. 


Yang tak kalah penting tentu saja hubungan yang terbangun semakin. Liburan bersama orang-orang terdekat dan terkasih akan kian mengokohkan jalinan silaturahmi dengan mereka that really matter to us. Berlibur adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga terkasih atau sahabat tersayang, sebagai media untuk memperdalam ikatan dan mengukir kenangan indah nan abadi. 


Enaknya pelesiran ke mana

Dengan manfaat yang begitu penting, lalu enaknya kita berlibur ke mana ya? Haruskah traveling ke pantai atau ke daerah pegunungan? Pilih destinasi di dalam negeri atau mancanegara? Ingin mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau wisata kekinian biar tidak ketinggalan zaman?


Well, ke mana pun Anda bakal berlibur, jangan sampai jadi perdebatan sengit di antara anggota sehingga mengurangi kemesraaan sebagai satu tim yang mestinya bersenang-senang. Prinsip pertama, destinasi haruslah bisa dinikmati oleh semua orang; tua muda harus sama-sama berkesempatan menangguk manfaat dari kunjungan itu. Jangan sampai egoistis apalagi otoriter dalam menentukan kota atau objek yang akan dikunjungi.


Prinsip kedua adalah anggaran harus memadai. Kesepakatan tentang objek wisata yang akan menjadi target kunjungan haruslah sesuai budget yang dimiliki keluarga. Gunakan skala prioritas agar pengeluaran tidak membebani keuangan yang sudah rapi. Ketersediaan anggaran juga bisa menjadi pertimbangan apakah akan pergi lintas provinsi ataukah lintas negara.


Poin berikutnya yang mesti dipertimbangkan adalah penyusunan itinerary. Daftar kegiatan yang akan dilakukan di tempat wisata harus juga dirapatkan sebelum liburan. Berdasarkan daftar ini, keluarga bisa menyepakati jumlah hari dan anggaran yang bisa dikeluarkan. Di sinilah pentingnya menerapkan smart pack, yaitu kejelian untuk memilih apa saja yang mesti dibawa dan apa yang harus ditinggal di rumah.


Dari itinerary pula kita bakal terbantu untuk mem-booking akomodasi dan memesan tiket transportasi. Jika sejumlah objek wisata ternyata terletak di kota berbeda, maka perlu dipikir masak-masak moda transportasi yang akan dipilih--lebih-lebih kalau pelesiran dalam jumlah besar bersama anggota keluarga atau rombongan komunitas.     

     

Naik pesawat pilihat tepat

Kalau ingin liburan nikmat dan antisambat, ya pilihlah moda transportasi yang paling cepat dan nyaman. Apalagi kalau bukan pesawat terbang. Naik pesawat menawarkan pengalaman unik, terutama bagi anggota keluarga yang belum pernah merasakannya. Suasana menunggu sebelum boarding, lalu berada di ketinggian, dan mendarat di kota lain dengan cara berbeda menawarkan sensasi yang berbeda.


Salah satu keuntungan naik pesawat adalah potensi penghematan yang bisa didapatkan. Caranya mudah, cukup dengan memesan tiket lewat aplikasi #BRImo andalan. Sebagai salah satu bank tertua dan yang peduli pada kemajuan rakyat, BRI tak henti menghadirkan inovasi serta program promosi yang menguntungkan nasabah Indonesia.


Pesan tiket pesawat di BRImo, liburan lanacar antigalau 

Jika kita memesan tiket pesawat lewat aplikasi BRImo, maka BRI menawarkan cashback sampai 50% loh. Itu pun tanpa minimum transaksi dan maksimal nilainya sebesar Rp250.000.


Mau transaksi apa pun, termasuk top up voucher  game dan beli tiket liburan--mulai bus, kereta, pesawat, dan Whoosh Jakarta-Bandung, semuanya bisa pakai app andal ini karena #BRImoMudahSerbaBisa dukung produktivitas kita. Bayangkan keleluasaan kita saat berada di tempat wisata; tak perlu direpotkan bayar ini itu karena semua ada di genggaman tangan. 


Untuk pemesanan tiket pesawat, cashback akan dikirimkan ke rekening kita  selambat-lambatnya tiga hari setelah transaksi dinyatakan berhasil. Namun ingat ya, satu orang pengguna BRImo maksimal hanya mendapat jatah 2x cashback selama periode program. Jadi segera manfaatkan fitur promosi ini.


Cara Pesan Tiket Pesawat Lewat BRImo

Pertanyaan paling umum mungkin seputar cara cara memesan tiket pesawat di aplikasi BRImo yang memang bisa kita andalkan. Berikut ini cara mudahnya.

  1. Masuklah ke akun BRImo, lalu pilih Lifestyle.
  2. Pilih Travel, lalu tekan Pesawat.
  3. Pastikan rute, tanggal, dan jumlah penumpang serta kelas penerbangan sudah benar.
  4. Pilih jenis penerbangan yang dikehendaki.
  5. Isi lengkap Data Pemesan dan Penumpang yang akan terbang.
  6. Konfirmasikan transaksi dengan mengetikkan PIN yang valid.
  7. Nah, pemesanan tiket pesawat kita sekarang sukses! Enggak lama berselang, e-ticket akan mendarat di email yang kita pakai saat bertransaksi.


Pesan tiket pesawat lewat aplikasi BRImo adalah solusi cerdas untuk memperoleh banyak keuntungan dan promo menarik--bukan cuma cashback tapi juga mobil mewah. Ah, yang bener? Dengan hanya duduk manis, tiket pesawat bisa kita pesan dalam genggaman tangan tanpa repot berpanasan berkujung ke agen.


Pilih saja: Vespa Primavera atau Hyundai Creta?

Benar kok, memang ada kendaraan mewah dalam program BRImo FSTVL 2024. Jadi, setiap nasabah pemilik Tabungan BRI yang menggunakan Super Apps BRImo sejak 1 Oktober 2024 dan berakhir 31 Maret 2025 berpeluang meendapatkan hadiah-hadiah superkeren berikut ini. 


Ada grand prize BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera yang bisa bikin ngiler untuk dimiliki. Banyakin saldo dan transaksi deh di BRImo biar kesempatan menang semakin besar. Jangan lewatkan juga hadiah weekly di event Friday Deals cukup dengan membengkakkan saldo Tabungan BRI. Bayar pakai BRImo memang asyik!


Karena periodenya cukup lama, promosi ini jangan sampai dilewatkan begitu saja. Selama periode promosi, #BerlimpahHadiah ditawarkan, plus beragam keuntungan yang bisa kita rasakan. Lewat BRImo FSTVL, para nasabah setia akan dimanjakan dengan Program Undian Berhadiah, yaitu setiap rata-rata saldo dan nominal BRI Poin yang dimiliki nasabah selama periode berlangsung, maka pemilik Tabungan BRI akan otomatis mendapat undian.



Bukan cuma itu, program Direct Gift (Redeem BRIPoin) juga bisa dinikmati seluruh nasabah Tabungan BRI (tak peduli pemegang BritAma atau Simpedes), pengguna e-banking (BRImo, Qlola Internet Banking, dan ATM), Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI yang semuanya berhak mendapatkan reward berbentuk BRIPoin atas setiap transaksi yang nasabah kumpulkan.


Sebagai bentuk apresiasi atas peningkatan saldo dan frekuensi transaksi menggunakan BRImo, Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk telah mengumumkan adanya 100.000 hadiah langsung dalam rangkaian acara BRImo FSTVL kali ini. Makin banyak hadiah, makin nasabah semringah.


Hari cepat berlalu, bulan Desember 2024 akan segera diganti oleh Januari 2025. Kalau ingin berlibur, pastikan teman-teman sudah menyiapkan sedari awal agar liburan lancar dan berkesan. Ke mana pun Anda akan pelesiran, jangan lupa mengajak keluarga atau sahabat tercinta agar semakin meriah. 


Lebih penting lagi, manfaatkan BRImo untuk mendukung berbagai kemudahan dalam memenuhi banyak kebutuhan penting selama berwisata jauh dari rumah. Gencarkan terus transaksi dan tumpuk terus saldo di rekening agar semakin besar kesempatan membawa pulang kendaraan mewah idaman keluarga berkat #BRImoFSTVL yang fenomenal.

Isu kesehatan mental atau mental health mengemuka belakangan ini, terutama setelah pandemi Covid-19 berakhir. Apalagi saat ekonomi lesu seperti sekarang, orang semakin mudah terkena beban mental. Berbagai kebutuhan menghimpit, peluang rezeki seolah menyempit. Maka pelesiran menjadi jalan mudah untuk mengembalikan semangat dan merilekskan pikiran. 


Namun, bagaimana cara agar traveling tetap menyenangkan bersama keluarga tercinta? Agar acara jalan-jalan berjalan asyik dan mengesankan, perhatikan hal-hal berikut ini demi menghemat pengeluaran sembari menikmati pesona wisata dalam negeri yang kaya.


Traveling hemat, andalkan BRImo setiap saat | freepik.com/lifestylememory

Tips Traveling Mudah dan Hemat

1 | Atur Anggaran

Mula-mula kita mesti menyusun budget. Tahap ini membantu kita untuk menakar seberapa banyak yang bisa kita keluarkan selama berlibur, mulai dari transportasi, akomodasi, makanan, tiket masuk dan oleh-oleh.


2 | Pilih Off-Peak Season

Kiat kedua untuk traveling hemat adalah mengambil waktu di luar peak-season, yaitu saat di mana biaya layanan atau tarif wisata sedang turun karena tidak banyak yang menyerbu momen liburan. Jadi jangan terpaku pada tanggal tertentu agar tidak terkena charge yang tinggi. 


Bersikaplah sefleksibel mungkin mengenai waktu untuk menemukan best deals tiket pesawat dan penginapan yang tidak menguras kantong. Caranya dengan rajin memantau situs penyedia tiket dan segera mem-booking tiket pesawat atau kereta juga hotel secepat mungkin ketika harganya bersahabat.


3 | Bawa Perbekalan Secukupnya

Barang bawaan turut menentukan biaya yang perlu kita keluarkan. Semakin banyak barang yang kita bawa, maka semakin besar pula potensi uang yang harus dirogoh dari kocek. Jadi solusinya adalah membawa barang secukupnya, seperlunya saja. Bawa barang-barang paling penting untuk menghindari biaya bagasi. 


Barang terbatas juga memudahkan kita leluasa bergerak di kota tujuan atau tempat wisata yang kita tuju. Di sinilah pentingnya menelisik jenis kegiatan yang bisa kita lakukan selama berada di destinasi nantinya. 


Coba cari opsi aktivitas yang sekiranya terjangkau atau bahkan gratis sama sekali di lokasi tersebut demi menekan biaya. Jalan di kebun raya, taman kota, kunjungan ke museum atau street festival biasanya minim biaya atau bahkan cuma-cuma.


4 | Akomodasi Terjangkau

Untuk tempat menginap, kita bisa pertimbangkan hostel atau guesthouse. Kalupun pilih hotel, hindari menginap di hotel berbintang, cukup pastikan layak ditinggali dalam keadaan bersih dan aman serta nyaman dalam jarak yang tak terlalu jauh dari destinasi wisata. Inilah pentingnya meriset opsi-opsi secara online atau tanya-tanya teman.


Lebih-lebih kalau kita pelesiran sendirian tanpa keluarga, tentunya menginap di hostel atau guesthouse akan lebih terjangkau sehingga sisa uang bisa dibelanjakan untuk membeli oleh-oleh atau biaya makan.


Camping di alam terbuka banyak manfaatnya, yang penting transportasinya pesawat lewat BRImo | pexels/xue guangjian


Bahkan jika memungkinkan, menginap di alam terbuka bisa jadi pilihan menyenangkan. Memang sedikit menantang, tapi bakal jadi pengalaman seru terutama bagi anak-anak atau remaja agar terkoneksi dengan alam. Camping bukan hanya murah meriah, tapi juga bisa membangun kedekatan emosi anak dengan orangtua--pun menjalin hubungan sosial dengan teman-teman sebaya lewat aktivitas fisik yang bisa dipilih secara leluasa.


Pesan Tiket lewat BRImo, Solusi Traveling Serbauntung  

Ke mana pun kita hendak melancong, dan di mana pun kita bakal menginap, pastikan moda transportasinya paling nyaman dan tetap menyenangkan--apalagi kalau membawa serta keluarga besar. Perjalanan jauh ke luar kota bisa semakin mudah berkat aplikasi BRImo karena kita bisa membeli tiket pesawat terbang, kereta api, bus, dan kereta cepat Whoosh.


Berbekal BRImo dalam genggaman, tak perlu lagi kita datang ke biro perjalanan apalagi menggunakan jasa calo tiket untuk menangani perjalanan. Cepat, mudah, dan praktis--itulah benefit BRImo yang menjadi solusi hemat untuk membantu berbagai kebutuhan kita terpenuhi. Bahkan bukan cuma pesan tiket, tetapi juga aneka transaksi penting--satset tanpa meninggalkan rumah dengan berbagai keuntungan menarik.

Cara Pesan Tiket Kereta Api di BRImo

  1. Pertama, buka aplikasi BRImo lalu pilih opsi “Lainnya”.
  2. Setelah itu, masuklah ke opsi Travel, lalu pilih Kereta Api.
  3. Setelah sukses pilih jenis transportasi, pilih tanggal keberangkatan dan lengkapi data sesuai penumpang yang akan ikut pelesiran.
  4. Begitu semua data terisi, pilih kursi yang paling nyaman sehingga perjalanan berkesan.
  5. Selesaikan transaksi dengan melakukan pembayaran; sungguh mudah karena tak perlu pindah aplikasi.
  6. Cek promo cashback biar semakin hemat.
  7. Tekan Bayar, maka tiket elektronik kita pun langsung jadi seketika.

 

Cara Pesan Tiket Whoosh lewat BRImo




Berikut ini delapan langkah mudah memesan tiket kereta cepat Whoosh lewat BRImo kalau kita hendak bepergian ke Bandung dalam waktu yang cepat.

 

  1. Login dulu di akun BRImo.
  2. Klik fitur Travel, lalu tekan Tiket Whoosh.
  3. Pilih stasiun keberangkatan, stasiun tujuan, dan tanggal kita bepergian.
  4. Tentukan jadwal kereta dengan teliti.
  5. Lengkapi data penumpan, lanjutkan dengan memilih kursi sesuai keinginan.
  6. Tekan Bayar, lalu konfirmasikan transaksi.
  7. Selanjutnya, masukkan PIN dan tunggu.
  8. Transaksi pun sukses dan e-ticket akan mendarat di email yang kita daftarkan di akun KCIC.

 

Cara Pesan Tiket Bus di aplikasi BRImo

Namun, kalau teman-teman pengin naik bus yang lebih fleksibel jadwalnya, coba ikuti langkah-langkah berikut.

  1. Login di BRImo-mu lalu pilih “Setor & Tarik Tunai”.
  2. Pilih Menu “Travel”.
  3. Lajut dengan memencet “Bus & Shuttle”.
  4. Lengkapi data keberangkatan bus & shuttle.
  5. Tentukan tiket keberangkatan yang tersedia di sana.
  6. Isikan data penumpamg lalu pilih kursi yang kita kehendaki.
  7. Konfirmasi transaksi dengan PIN dan transaksi pun berhasil.

 

Cara Pesan Tiket Pesawat di Aplikasi BRImo

Untuk pemesanan tiket pesawat, caranya juga cukup mudah kok.  

  1. Login dulu di BRImo Super App lalu pilih fitur Lifestyle.
  2. Selanjutnya pilih Travel, lalu Pesawat.
  3. Seleksi Rute, Tanggal, Jumlah Penumpang, dan Kelas Penerbangan sesuai kebutuhan.
  4. Pilih penerbangan yang diinginkan.
  5. Lengkapi Data Pemesan dan Penumpang.
  6. Konfirmasi transaksi dengan memasukkan PIN.
  7. Transaksi pembelian tiket sukses dan e-ticket akan melayang ke email yang pernah kita daftarkan saat pengisian data.


Komitmen BRI Sayangi Nasabah


Kehadiran aplikasi BRImo adalah solusi untuk menjawab berbagai kebutuhan sehari-hari yang terbukti sangat bermanfaat. BRI memang selalu berinovasi untuk memanjakan nasabah setianya. Misalnya melalui BRImo FSTVL 2024, di mana seluruh pemilik Tabungan BRI pengguna Super Apps BRImo akan diapresiasi lewat pengalaman istimewa sejak 1 Oktober 2024 hingga 31 Maret 2025. 


Sebagai bank tertua yang dekat dengan rakyat, BRI makin memahami kebutuhan masyarakat masa kini. Semua ingin transaksi serbacepat dan hemat, juga menguntungkan. Inilah BRI kian memantapkan kepedulian pada nasabah. Cukup dengan memperbanyak saldo dan meningkatkan transaksi menggunakan BRImo, Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI, nasabah bakal diganjar dengan berbagai hadiah menggiurkan.


Dalam rangkaian #BRImoFSTVL, BRI jelas ingin memprioritaskan kepuasan nasabah melalui berbagai program menguntungkan. Pelayanan bagi nasabah tercinta adalah kunci tumbuh dan berkembang bersama. Semua nasabah pemegang Tabungan BRI bisa menikmati kemeriahan program loyalty ini tanpa ribet dan serbauntung.


Makin Untung Pakai BRImo: Hyundai Creta dan Vespa

Selain semakin setia, nasabah bisa memperoleh #BerlimpahHadiah dan aneka promosi unik. Semua pengguna Tabungan BRI akan mendapat undian berhadiah yang bersumber dari rata-rata saldo dan nominal BRI Poin yang mereka miliki selama program loyalty berlangsung.




Hari gini siapa sih yang enggak pengin mengendarai mobil sekeren Hyundai Creta Alpha? Atau membawa pulang Vespa Primavera dan BMW 520i M Sport, tentunya jadi impian siapa saja. Ini yang disebut serbauntung berkat BRImo. TIga hadiah utama ini baru sebagian dari 100.000 hadiah langsung yang ditawarkan dalam BRImo FSTVL kali ini. Pengin menang?Pastikan terus menambah saldo dan meningkatkan transaksi di aplikasi #BRImo.


Tak kalah menarik, ada Program Direct Gift (Redeem BRIPoin). Program loyalty ini mengajak nasabah Tabungan BRI, baik pemegang BritAma ataupun Simpedes, yang memanfaatkan fasilitas e-banking (BRImo, Qlola Internet Banking, dan ATM), Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI untuk mendapatkan reward dalam bentuk BRIPoin atas setiap transaksi yang mereka lakukan. Jadi semakin banyak uang yang dikumpulkan, maka kian tinggi juga peluang untuk menyabet hadiah mewah itu.


Bukan cuma itu, masih ada hadiah mingguan pada Friday Deals yang bikin semakin semringah para nasabah setia. Tak berlebihan jika kita sebut #BRImoMudahSerbaBisa karena berlimpahnya hadiah istimewa, cukup dengan sering transaksi di super app ini. 


Kalau mau traveling serbauntung, segera download aplikasi BRImo sekarang juga untuk menikmati berbagai fitur unggulan dan kesempatan menang berbagai hadiah yang enggak kaleng-kaleng. Kapan lagi bisa traveling hemat dan malah berpotensi dapat hadiah bejibun kalau bukan lewat BRImo? Gaskeun, Lur!

Kalau mendengar Bandung disebut, kesan yang muncul pada benak setiap orang mungkin akan berbeda. Ada yang langsung teringat pada julukan khasnya sebagai Kota Kembang. Tak heran memang karena Kota Bandung tempo dulu begitu asri dan hijau, sangat teduh dengan jajaran pohon besar nan rindang.
Selain bersih dan udaranya segar, hawa sejuk Bandung kian menonjol berkat taman-taman asri yang dipisahkan oleh aliran sungai yang airnya jernih. Pun di Bandung terdapat banyak toko bunga dan bibit bunga di sejumlah lokasi. Belum lagi keberadaan pasar kembang di depan Toko van Dorp di Jalan Braga, kian memantapkan julukan Kota Kembang. 
Kuliner lezat di Bandung, pangan lokal yang masih eksis hingga sekarang (Dok. pri)

Namun, saya pribadi lebih mengenang Bandung sebagai surga kuliner yang kaya. Makanan Sunda sangat lezat dan sehat, yang biasanya berbahan pangan lokal seperti jengkol, ubi, talas, dan aneka dedaunan yang dilalap bersama sambal berkat tradisi ngalasan alias meramban. 
Selain pilihan kuliner, Bandung juga identik dengan kopi yang nikmat. Bukan cuma kedai kopi yang bertebaran di penjuru kota, tetapi juga eksisnya beberapa merek kopi yang bahkan boleh dibilang cukup legendaris. Berikut ini beberapa merek kopi yang layak jadi rekomendasi.

1. Kopi Aroma 

Koffie Fabriek Aroma masuk sebagai merek pertama yang wajib dicicipi kalau sobat pergi ke Bandung. Belum afdal kalau belum menyeruput kopi legendaris ini. Kopi mantap ini telah dibangun sejak tahun 1930 dan gerainya selalu ramai oleh penikmat kopi dari berbagai daerah.

Pengunjung tak pernah mengeluh walau mereka harus rela mengantre lebih dari setengah jam, bahkan berjam-jam pada akhir pekan demi bisa meneguk nikmat dan harumnya kopi legendaris Bandung ini.

Kopi Aroma, harum dan melegenda (Dok. pri)

Saya sendiri pernah menyeduh langsung kopi Aroma. Kopinya memang khas, terutama Mokka Arabika. Saat disiram air panas, aromanya benar-benar menyergap ke penjuru ruangan, tepat seperti namanya. Biji kopi Aroma konon mesti disimpan sekian tahun untuk mendapatkan citarasa yang khas.

Kalau ke Bandung, jangan lupa melipir ke Jalan Banceuy No. 51, Braga untuk menyesap langsung kopi istimewa ini. Dan ingat, kopi Aroma tidak punya cabang sehingga bersiaplah mengantre sejak pagi karena sebelum buka jam 09.00 toko biasanya sudah dipenuhi pelanggan. Demi menjaga orisinalitas citarasa, kopi Aroma juga tidak dijual secara daring. Kalaupun ada yang jual, itu dipastikan bukan pihak produsen langsung.

2. Kopi Mang Japra 

Jawa Barat, termasuk Bandung, memiliki khazanah kopi yang kaya dan kha—tak kalah dari kopi andalan Aceh-Gayo, Toraja, Wamena, atau Lampung. Di Bumi Pasundan, Bandung, misalnya punya biji kopi legendaris yang dikenal dengan Java Preanger. Sejarahnya bisa ditarik jauh hingga awal penanaman secara paksa oleh kolonial Belanda pada abad ke-16.

Harum legit Kopi Mang Japra khas Tanah Sunda (Dok. mushroomcuisinecom)

Adalah kopi Mang Japra yang pernah saya cicipi, dikirim seorang teman asal Bandung. Dengan akronim Java Preanger, Mang Japra tampak ingin melestarikan citarasa tradisional yang biasanya dinikmati oleh para menak atau kalangan bangsawan. Sebutan Mang hendak mengakrabkan diri dengan sentuhan lokalitas yang kuat.

Uniknya, penamaan produk kopi di sini mengadopsi nama dengan corak Sunda yang kental. Dengan meminjam nama pupuh atau puisi lisan setempat, maka Mang Japra menawarkan Kinanti, Salendro, Magatru, Asmarandana, Dandanggula, Sinom, dan lain-lain. Kinanti adalah Single origin Arabica dark roast. Dengan warna gelap dan mengilap, kopi ini tepat dinikmati dalam bentuk Cappuccino atau Café Latte.

3. Kopi Javaco 

Kalau masih penasaran sama kopi khas Bandung, jangan lupa beralih ke Kopi Javaco yang tereltak di Jl. Kebonjati No. 69, Kebonjeruk, Bandung. Sebagai salah satu merek kopi tertua di Bandung, Javaco berdiri sejak 1928 dan kini masih eksis dijalankan oleh generasi keempat.

Autentik dan kemasan kekunoan, daya tarik Javaco Bandung (dok. bandungdiary.id)

Javaco menawarkan empat ragam kopi. Para pencinta kopi bisa memilih apakah mau menyeruput Arabika, Robusta, Melange, ataukah Tip-Top. Jika Arabika dan Robusta sudah familier, maka Melange dan Tip-Top boleh jadi masih terdengar asing.

Sebagai pengetahuan, Melange adalah Robusta grade 1 dengan citarasa dan aroma kayu manis, sedangkan Tip-Top adalah Robusta grade 2. Dengan kemasan kertas cokelat yang menunjukkan sensasi jadul, jangan heran jika kopi gilingan medium khas Javaco akan menjanjikan keautentikan dan kerinduan kopi daerah.

Pesan tiket Whoosh di BRIMO 

Itinerary sudah siap, nah tinggal meluncur deh ke Kota Kembang. Moda transportasi yang ideal tentunya kereta api, apalagi bagi si bungsu yang sangat gandrung dengan apa pun berbau kereta api. Dari Surabaya naik kereta turun Stasiun Senen. Bisa jalan-jalan dulu atau menginap semalam di Jakarta.

Esoknya baru bergegas ke Bandung dengan menumpang kereta cepat Whoosh rute Jakarta-Bandung. Wajarlah disebut kereta cepat karena dari Stasiun Halim Jakarta hingga Stasiun Tegalluar di Bandung jarak 142,3 km cukup ditempuh dalam waktu 45 menit. Perjalanan nyaman dan tenang, anak-anak pun enggak rewel atau kebosanan.

Pesan tiket kereta cepat Whoosh di BRImo, mudah dan banyak untung (detik.com)

Kabar baiknya, sekarang kita bisa pesan tiket kereta api cepat ini melalui aplikasi BRImo yang banyak fungsi dan manfaatnya. Selain praktis, pemesanan juga cepat dan hemat kapan pun dan di mana pun karena #BRImo sering menawarkan promo dan penawaran menarik buat nasabah setia.

Cara memesan tiket kereta cepat Whoosh sangat mudah karena #BRImoMudahSerbaBisa untuk menunjang berbagai kebutuhan kita sehari-hari. Perhatikan delapan langkah pemesanan Whoosh di BRImo berikut ini.

1. Pertama, login dulu ke BRImo.
2. Klik fitur travel
, lalu pilih Tiket Whoosh.
3.
Masukkan nama stasiun awal, stasiun akhir, dan tentunya tanggal keberangkatan.
4. Pilih jadwal kereta
Whoosh yang dikehendaki.
5.
Isi data lengkap nama penumpang dan pilih kursi yang diinginkan.
6. Klik
Bayar, lalu konfirmasi transaksi.
7. Masukkan PIN
.
8. Transaksi
pun berhasil dan periksa email untuk menemukan e-ticket pemesanan.
 

BRI Manjakan Pelanggan

Sebagai komitmen untuk melayani nasabah tercinta, BRI tak henti-hentinya menggelar program yang memudahkan sekaligus menguntungkan pelanggan. BRImo FSTVL 2024 kini hadir kembali untuk seluruh nasabah Tabungan BRI pengguna Super Apps BRImo. Program menarik ini dimulai sejak 1 Oktober 2024 dan berakhir 31 Maret 2025.

Lewat event BRImo FSTVL, BRI menegaskan komitmennya dalam mengapresiasi nasabah dan menghadirkan pengalaman kepada para nasabah yang terus menambah saldo dan memperbanyak transaksi menggunakan aplikasi BRImo, Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI.

Jadi seluruh nasabah Tabungan BRI bisa merasakan kemeriahan #BRImoFSTVL karena memang menjadi program loyalti yang dipersembahkan dengan #BerlimpahHadiah dan promosi menarik.



Betapa tidak menarik karena Program Undian Berhadiah ini ditujukan bagi seluruh pengguna Tabungan BRI dalam bentuk undian berhadiah yang bersumber dari setiap rata-rata saldo dan nominal BRI Poin yang dimiliki nasabah selama program berlangsung.

Dari Vespa sampai Hyundai Creta

Selain itu, ada Program Direct Gift (Redeem BRIPoin), yakni program loyalti untuk seluruh nasabah Tabungan BRI (BritAma dan Simpedes), pengguna e-banking (BRImo, Qlola Internet Banking, dan ATM), Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI. Semuanya akan mendapatkan reward dalam bentuk BRIPoin atas setiap transaksi yang dilakukan. Ini namanya untung berlipat-lipat! Bisa nabung sekalian berpeluang dapat hadiah.

Daripada gabut, yuk perbanyak saldo dan tingkatkan transaksi selama program BRImo FSTVL digelar. Masa iya sih enggak pengin jadi salah satu pemenang dari 100.000 hadiah langsung di BRImo FSTVL kali ini. Ada BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan motor Vespa Primavera yang keren banget!

Lalu masih ada hadiah mingguan di Friday Deals yang bikin mupeng. Satset deh, download aplikasi BRImo sekarang kalau belum punya biar kesempatan menang semakin besar. Saatnya agendakan pelesiran ke Bandung naik Whoosh yang tiketnya dipesan di BRImo biar berlipat-liat kita dapat untung.

Every time indigenous languages come up for discussion, I couldn’t help but recall my brief conversation with a friend from Belgium when he visited Semarang back in 2005. He made it clear that he’s fascinated by the variety of languages that Indonesians speak. Most people, he argued, speak at least two different languages: her/his native language and Indonesian. He admitted that there is no such thing as Belgian mother tongue. In everyday life, his family and he speak Dutch, French, or German.


Javanese script: most valuable treasures and knowledge might be preserved in indigenous languages.

Now compare to what languages we are capable of communicating in: perhaps Javanese or Bataknese, Indonesian, English, and other foreign languages. This excludes any subethnic languages that are also prevalent across the archipelago. It would certainly be a shame if we ignored the continuity of those many indigenous languages ​​simply by avoiding their daily use.

    .

This is what makes La Ode Mursalim both concerned and thrilled. Born in Watuputih, a small island in the Southeast Sulawesi, the young and optimistic Mursalim uses his abilities as a programmer to preserve an indigenous language. With programming skills, he has created an Android-based Tolaki Language Dictionary application. He was not hesitant at all when he started the project because he had noble goals for his region as well as the native people.



The journey he had taken is indeed worthy of appreciation. It is a bitter fact that not many young people are encouraged to do something for their native region in terms of local languages. What most youths have been working on tends to be economic and entrepreneurial projects that quickly generate profits. It's not necessarily bad, but cultivating culture in terms of language is no less important for the future of our nation.


Endangered indigenous languages

Have we ever imagined that a culture vanished because there was no one left to care for it? To be able to care for it requires a good understanding of the language because cultural treasures—whether in the form of printed literary works, reliefs, or oral stories—are packaged in a particular language. If no one understands it, then society will not find it odd that something is actually missing. More to the point, the fast-paced movement of the times with various advances, especially digital technology, has likely made everyone to be obsessed with their gadgets.



According to the UNESCO, Indonesia is recorded to have 718 indigenous languages ​​spoken by thousands of tribes (as well as sub-tribes) from Sabang to Merauke. In addition to Javanese which was admired by my Belgian friend, there are also Sundanese, Minang, Buginese, Madurese, Acehnese, Banjarese, Batak, and hundreds of other native languages.


However, behind the unique linguistic diversity, it turns out there are other worrying facts. CNN Indonesia once published that the Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemendikbudristek) has determined that there are at least 25 indigenous languages ​​in Indonesia that are threatened by extinction.


Dozens of languages ​​are threatened to be extinct, one of which is owing to fewer and fewer speakers of the languages. Local residents who use it are on average age of 20 years and over so it is considered minimal. As the digital era develops, it is said that the older generation no longer speaks these local languages ​​to their children. Indigenous languages ​​are only used to communicate with the older generation who are the same age.


So what indigenous languages in Indonesia ​​are threatened with extinction? According to the same finding, there is the Sangihe Talaud language from North Sulawesi, the Konjo language from South Sulawesi, the Bajau Tungkai Satu language from Jambi, the Lematang language from South Sumatra, the Minahasan, and the Gorontalo Dialeg of Suwawa from Gorontalo. This is of course what’s recorded as data, while the actual facts may vary due to the vast region of Indonesia, both ethnographically and geographically.


Efforts to prevent language extinction

Under the auspices of the Kemendikbudristek, the Agency of Language Development and Coaching does not stand idly seeing this worrying phenomenon. Based on a thorough research, concrete steps were formulated through an activity entitled Revitalisasi Bahasa Daerah (Indigenous Language Revitalization) as part of the Merdeka Belajar program. Through this program, the younger generation is invited to learn indigenous languages, especially for those who are still attending elementary and middle school.


"This is where maestros, artists, and figures who master indigenous languages, as well as indigenous songs, are performing to deliver speeches, storytelling and other arts," said Abdul Khak to CNN Indonesia on Wednesday, June 29 2022.  Khak is the Head of the Center for Language and Literature Development of the Agency of Language Development and Coaching.


Khak further said that indigenous languages ​​ considered vulnerable to extinction were then taught to teachers by qualified speakers. The aim is to form a chain of language preservation, especially binding students as the next generation of Indonesia's future with ancient knowledge and wisdom preserved in the language.

Building a digital presence

In response to the government program, namely the revitalization of regional languages, another thing that needs to be done is to ensure that the 718 regional languages ​​have a digital presence that can be accessed online anywhere, such as the KBBI (the Big Indonesian Dictionary).


It's no longer a secret that now everyone has a gadget in their hand. Even one person sometimes has more than one device. This is why it is relevant to take advantage of the momentum of technological progress, i.e. to bring the very rich indigenous languages into everyone's grasp. The digital availability of local languages ​​will encourage people to use them because it is easy and practical. It will even be more attractive if it is also equipped with treasures of local culture.


Kids enjoy online learning so indigenous language should be made digital. | Photo: personal doc  


In a semi-virtual event held in Jakarta on December 12, 2020, Prof. Yudho Giri Sucahyo, who serves as the chairman of PANDI (Indonesian Internet Domain Name Manager) reminded the importance of rich culture and linguistic diversity in Indonesia to be supported by online access. The main reason is because today's young people are mostly digital natives. You could say they were 'born and raised' by the Internet.


A spark emerging from Watuputih

In the midst of modernization, La Ode Mursalim from Watuputih is trying to do something to save the indigenous language he loves. Technological sophistication is indeed double-edged; while it may be a threat, it also offers opportunities. He chose a positive perspective by developing an Android-based Tolaki Language Dictionary application.


He made the decision because he really loves programming and has been doing it for a long time. Coupled with his love for Southeast Sulawesi, an app of a Tolaki language dictionary was successfully created which can be accessed on smartphones with Android OS. What Mursalim has done is an incredible endeavor to respond to the challenge presented by Prof. Yudho Giri Sucahyo.


The Tolaki girls from the Southeast Sulawesi | Photo: Antara Foto/Jojon

Tolaki is the language used by the Tolaki tribe, which is a native Kendari tribe. Kendari is very important because it is the capital of Southeast Sulawesi Province. There is a lot of cultural diversity and tourism charm that attracts tourists, both domestic and foreign. The exotic Bokori Island is one to name.


Based on La Ode Mursalim's observations, quite a few local and foreign workers visit Kendari for both tourist and business purposes. In fact, their visit is an opportunity that should be taken advantage of. These traveling guests belong to parties who need the Tolaki language application on their devices as a translator to make it easier for them to interact with the local community.


The birth of this application has finally become a profitable solution. On the one hand, indigenous languages can be preserved through digital documentation that can be accessed easily and quickly. On the other hand, local tourism can be stimulated by the increasing tourist visits to Kendari. 


This eventually leads to an economic acceleration for local residents, one of which is from the sale of typical Tolaki woven cloth which has been tourists' favorite souvenir when visiting Kendari, the Southeast Sulawesi.


Typical Tolaki woven fabric from Kendari remains a favorite on the national market. | Photo: telisik.id

How did Mursalim come to create the indigenous language application? This graduate of Informatics Engineering from the Sultan Agung Islamic University (Unissula) Semarang, recounted firmly,


"The original idea for making this application emerged when I discussed with Tolaki tribe friends who wanted an application that translated Tolaki language into Indonesian."  

 

He began designing the app and working on it from early June 2016 and completed the project in August 2016. He admitted that this application was made possible thanks to the support of people closest to him, one of whom was Alfino, who is a student at the Faculty of Industrial Technology of the same university. He is the one who has played a major role as a language translator. Mursalim has also received assistance from the Tolaki tribal community in Kendari in order to complete the application he developed.


The application was developed on the basis of the Java programming language. He claims his application is the first Android-based dictionary for the Tolaki language. This app can display words quickly by translating two languages, i.e. Indonesian and Tolaki. The Google speech feature is also provided to allow voice to be directly converted into text.


The Tolaki dictionary app to preserve indigenous language | Doc. La Ode Mursalim


When the application was released, some of Mursalim's friends had used it to help them complete their final college assignments. There were also some who consulted with him about how to develop indigenous language dictionary apps.


Challenges and obstacles

In carrying out any endeavor, it cannot be devoid of obstacles. The biggest obstacle Mursalim had experienced in designing and developing the application was composing and inputting words into the database. Additionally, it was also challenging to promote the application to the entire Tolaki community. 


Fortunately, he could overcome the complexity of making applications, including when there are errors which were then corrected by fellow programmers and practitioners who are members of an Android developer forum group. He realizes the importance of networking with many groups, especially those in the same profession, because collaboration would facilitate innovation.


The next challenge is the process of inputting dictionary data. As a database source, Mursalim uses the Big Tolaki—Indonesian Dictionary published by the Ministry of Education and Culture. The problem is, this dictionary is nothing but rare, making it difficult to find in bookstores or local libraries. 


“Finally, I went to look for it among the Tolaki people who still kept or collected these dictionaries.


Another challenge that is no less important is the promotion or the introduction of the new app. Promotion was mostly carried out via the social media and did not receive genuinely optimum support from the local government. Ideally, the marketing of the application is done through paid ads so that the promotional reach is wider and more massive.


How the Tolaki community responded

As soon as the Tolaki language dictionary application was completed and introduced, the Tolaki community in Kendari immediately welcomed it in utter contentment. They are fully aware that the first dictionary application Mursalim has just completed will contribute to the preservation of their beloved Tolaki language, which has been passed down from generation to generation as intangible wealth. 


When introducing his innovation, he divulged that there were administrative issues as well as a lack of local government support that made the application remain unpatented. While only hundreds of people have downloaded the application, he considered that a quick win because those who installed it are the Tolaki people who live in the cities of Kendari, Konawe, and Kolaka. More local people are getting aware of their indigenous language.  

 

Kids of the Buton and Muna tribes in the Southeast Sulawesi | Photo: Korchnoi Pasaribu

Even though the downloads of his application have not yet reached thousands, and this application is no longer found in the Google Play Store, Mursalim held up hopes that the little endeavor he is making will not stop here. This is nothing but a first step, like a spark that will ignite contributions from other young people, both in their own region and in other areas all over Indonesia.


This conforms to what he said, "I have also been asked by the people of Buton to develop a Butonese language dictionary application so as to open up the opportunity for this app to appear in other languages."


The initiative that Mursalim has taken is clearly something we need to cherish and appreciate. It’s not about the result, but noble thought and intuitive action. What Sunita Biddu, a digital business coach and social media advisor, who is also an MSME owner from India, confirms this even firmly.

 

She points out that failure is not when we lose. We are only failures when we decide to give up. With this in mind, Mursalim's effort is never a failure simply due to few downloads or less public attention. In fact, he has not failed at all because he has at least taken a positive action based on love for his people and their native language.


Hope for the future

La Ode Mursalim hopes that the application he created can be further developed so that it can translate sentences instead of words. The potential for developing indigenous language applications is indeed massive because Indonesia is rich in local languages. Apart from Tolaki, Southeast Sulawesi is also home to other languages including Butonese, Wakatobi, Cia-Cia, and many more.


It is not surprising that Mursalim’s initiative and fondness for the preservation of indigenous languages has resulted in him being presented with one of the prestigious award, that is the 2018 SATU Indonesia Awards in the technology category of provincial level. 


The message is conveyed when kids understand the storyteller's language. | Photo: personal doc

As the name suggests, SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards is a genuine appreciation from PT Astra International, Tbk to honor young people who have contributed to the creation of a sustainable life through the fields of Health, Education, Environment, Entrepreneurship and Technology, as well as one Group Category representing these five fields. 


Referring to a very popular Chinese proverb, "A journey of a thousand miles begins with one small step," La Ode Mursalim has begun a journey in the process of protecting indigenous languages from extinction. In his spirit is love for the cultural treasures of his native homeland or local wisdom which is absolutely a valuable asset to help us live wisely based on noble teachings preserved in the vast variety of our indigenous languages. These are life values and unparalleled blessing that other countries might envy us so we need to locate and conserve them at all cost the entire time.